Posted on 07 Feb 2019
Untuk kali pertama peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) ke-62 dan Pemuda Panca Marga (PPM) ke-38 Kabupaten Pati tahun 2019, digelar bersama di Pendopo Kabupaten Pati Kamis (7/02). Menurut Purn. Kapten Infantri TNI AD Untung Djoko Suratno, hal ini bertujuan untuk mengakrabkan antara LVRI dan PPM.
"Sehingga LVRI dan PPM tetap bersatu dan guyub rukun serta tidak terpecah belah. Karena dua lembaga ini tidak bisa dipisahkan karena merupakan satu kesatuan yang mana LVRI adalah bapak sedangkan PPM adalah anak," sebelum acara yang juga dihadiri oleh Forkopimda.
Untung juga berterima kasih, lantaran pada acara yang mengundang 200 tamu undangan dari perwakilan Semarang, Solo, Jepara, Kudus, Rembang serta ketua PPM Jawa Tengah dari Keraton Solo, difasilitasi oleh Bupati Pati Haryanto. Ia menuturkan, pada rencana awal saat membuat proposal kegiatan pada keterangan tempat dan waktunya masih kosong.
"Sempat ada negosiasi saat kami sowan ke beliau bersama ketua PPM karena jadwalnya padat. Tetapi setelah dicek, acara ini bisa terlaksana pada hari ini di Pendopo," ungkapnya yang juga ketua panitia HUT LVRI ke-62 dan PPM ke-38 tahun 2019.
Pada sambutannya, Bupati Pati Haryanto menyampaikan bahwa terselenggaranya acara ini bukan untuk hura-hura melainkan untuk mengingatkan perjalanan sejarah panjang kemerdekaan Indonesia. Masyarakat saat ini perlu bersyukur, karena dengan berbagai perbedaan dan ribuan pulau saat ini bisa dipersatukan dengan kemerdekaan.
"Kalau sedikit-sedikit ada pertentangan dan percekcokan seharusnya bisa diatasi dengan cara lainnya. Misal, ketika orang tidak bisa duduk satu meja, kan bisa duduk di meja lain dengan orang yang memiliki pola pemikiran yang sama," himbaunya.
Bupati mengatakan meski kondisi di Pati yang sangat dinamis, tetapi organisasi FKPPI, LVRI, Pemuda Pancasila dan PPM beriringan dan tidak pernah berbenturan karena tahu porsinya masing-masing. "Jangan sampai, gara- gara beda pilihan jadi ribut, yang terpenting mari ambil hikmah. Agar generasi penerus tidak larut dalam hal yang tidak benar karena salah paham," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0718/Pati Letnan Kolonel Arm Arief Darmawan menambahkan, ketika terjadi konflik dalam organisasi adalah hal yang lumrah. Karena konflik adalah hal yang harus ada, karena semakin banyak konflik pada suatu organisasi yang dapat diselesaikan dengan baik.
"Sebab dengan ini, organisasi akan semakin kuat dan tertempa dengan baik. Beda dengan organisasi yang tidak pernah ada masalah. Karena ketika demikian ada dua kemungkinan yakni memang organisasi itu hebat atau orang di dalamnya memang tidak peduli dengan organisasi," jelasnya.
Pihaknya juga mohon kepada seluruh jajaran LVRI dan PPM, karena sebentar lagi ada pelaksanaan pemilu. Jangan mempermasalahkan kaitannya calon presiden dan membandingkannya dengan kepemimpinan yang dahulu.
"Sebab seorang pemimpin pasti berbeda di setiap masa. Karena pemimpin dahulu menata pemerintahan pasca reformasi sulitnya setengah mati dan menguras energi dan pikiran," terangnya.
Dandim menambahkan, ketika dibenturkan dengan masa sekarang tentunya berbeda, karena dengan pondasi negara yang sudah tertata dengan baik mereka bisa fokus untuk melakukan pembangunan.
"Kita tidak bisa berasumsi paling benar sendiri. Karena, pada masanya mereka memiliki tantangan yang berbeda," tandasnya. (po1/PO/MK)