Posted on 14 Jan 2018
Pengembangan teknologi informasi dalam meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan, menurut Bupati Pati Haryanto, adalah sesuatu yang wajar dan diperbolehkan. "Namun perlu diketahui, kita harus memberikan ruang gerak kepada masyarakat yang tidak paham terhadap teknologi. Oleh karena itu, di dalam mengelola sebuah rumah sakit, pihak manajemen juga perlu memperhatikan pasien yang banyak
berasal dari desa-desa pinggiran hingga pedalaman", jelas Bupati di acara Loka karya Revolusi Teknologi Digital yang diadakan di salah satu rumah sakit swasta di Pati.
Sebelum teknologi diaplikasikan, imbuh Haryanto, sektor administrasi, managemen sumber daya manusia, pelayanan, sarana prasarana dan alat kesehatan harus tuntas dan beres dulu.
"Oleh sebab itu, Pemkab Pati senantiasa memberikan perhatian lebih pada berbagai elemen dan stakeholder (pemangku kepentingan-red) pembangunan di bidang kesehatan", terang Haryanto.
Melihat persaingan bisnis diantara rumah sakit sejenis dan juga menyikapi perkembangan IPTEK serta perubahan gaya hidup masyarakat Pati yang dinamis, maka menurut Bupati, setiap rumah sakit harus berinovasi dan berkreasi guna meningkatkan kualitas pelayanan.
"Di sini pun saya sebagai kepala daerah yang merasa memiliki RSUD Soewondo takkan menyerah, apalagi merasa takut tersaingi dalam segi bisnis rumah sakit. Justru ini jadi sebuah motivasi bagi kami untuk meningkatkan kualitas IT dan pelayanan sehingga bisa memuaskan masyarakat", pungkasnya (fn4 /FN /MK)