Bupati Kembali Singgung Bendungan Kembang Kempis di Forum Perangkat Daerah

Posted on 08 Mar 2018


Bupati Kembali Singgung Bendungan Kembang Kempis di Forum Perangkat Daerah

Pada acara Forum Perangkat Daerah yang digelar baru-baru ini di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Pati, Bupati Haryanto kembali menyinggung soal rencana pembangunan Bendungan  Kembang  Kempis di Sungai Silugonggo. "Untuk yang terkait dengan Kabupaten Pati,  prioritas nasional yang semestinya harus ada di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah pembangunan Bendungan Kembang Kempis", jelasnya.

Bendung Kembang Kempis ini diharapkan dapat dibangun di Sungai Silugonggo tepatnya di Dukuh Sampang Kecamatan Jakenan.

"Selama ini petani yang memiliki sawah pertanian di sepanjang bantaran sungai Silugonggo, selalu mengeluhkan kesulitan air untuk irigasi. Selain tidak ada peralatan irigasi, petani juga dihadapkan dengan air laut yang naik masuk ke sungai saat pasang", terang Haryanto saat diwawancarai di sela-sela kegiatan tersebut.

Karena itulah, lanjut Bupati, Pemkab terus berjuang untuk mengajukan atau mengusulkan pembangunan bendungan tersebut kepada Pemerintah Pusat. "Kalau mengandalkan APBD Kabupaten mungkin dananya tidak mampu, jadi harus didukung APBD Provinsi maupun APBN", ujar Haryanto di Forum Perangkat Daerah yang juga membahas poin-poin penting dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) atau Rencana Kerja (Renja) tahun 2019.

RKPD merupakan penjabaran tahun kedua Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017-2022.

Sebagai bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional, lanjut Bupati, RKPD harus selaras dengan sasaran, arah dan prioritas pembangunan nasional serta dengan pembangunan provinsi Jawa Tengah.

Dengan adanya bendung kembang kempis di alur Sungai Silugonggo itu, menurut Haryanto, nantinya jutaan meter kubik air tidak hilang sia-sia, dan air laut yang sering masuk ke aliran sungai, bisa diantisipasi. Harapannya petani dapat memanfaatkan air tersebut, sehingga program swasembada pangan nasional juga semakin dapat ditingkatkan.

“Sekarang ini banyak petani yang mengeluhkan dengan kondisi kekurangan air. Kenapa kita punya sungai sebesar itu tidak kita manfaatkan? Kalau sungai bisa kita bendung, kita normalisasi lagi  dan meninggikan tanggul lagi air sungai itu bisa dimanfaatkan tidak hanya pertanian tapi juga untuk pemenuhan kebutuhan produksi PDAM. Ini sangat penting sekali,” pungkasnya. (fn4 /FN /MK)