Posted on 11 Apr 2019
Bertempat di halaman Kantor Setda Kabupaten Pati, hari ini Bupati Pati Haryanto memimpin apel pagi yang dilanjutkan dengan penyerahan bantuan 10 buah sepeda motor roda tiga oleh Bupati Pati Haryanto dan anggota Komisi II DPR RI Firman Subagyo.
Adapun sepuluh kelompok penerima bantuan sepeda motor roda tiga ini antara lain, 4 BUMDes, PKL di Pusat Kuliner Pati, Karang Taruna, Pemuda Pecinta Lingkungan, Pondok Pesantren, dan para pengumpul sampah.
Bupati Pati Haryanto mengucapkan terima kasih sebab bantuan ini ada dari Kementrian Lingkungan Hidup melalui Firman Subagyo selaku anggota DPR RI Komisi II. "Ini bertujuan agar kendaraan ini nantinya dapat bermanfaat bagi penerima guna berpartisipasi dalam pengelolaan sampah yang ada di lingkungan Kabupaten Pati", terang Haryanto.
Dengan semakin banyaknya kendaraan - kendaraan sampah seperti ini, Bupati berharap akan semakin banyak pula masyarakat yang peduli akan sampah dan dapat membuang sampah pada tempat yang disediakan. "Karena selama ini kan banyak sampah yang malah dibuang di pinggir - pinggir jalan. Ini kan sangat mengganggu", ujarnya.
Pihaknya juga tak lupa menghimbau kepada desa agar dana desa juga dapat digunakan untuk membeli kendaraan roda tiga seperti ini untuk mengangkat sampah. "Dana desa yang ada jangan hanya digunakan untuk infrastruktur saja namun juga untuk pemberdayaan ekonomi dan SDM", lanjutnya.
Dalam penyerahan tersebut, Firman mengatakan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian pihaknya terhadap kebersihan lingkungan yang menjadi aspek penting masyarakat di Kabupaten Pati.
"Isu yang saat ini berkembang di masyarakat kan terkait dampak dari sampah plastik. Hampir setiap hari kita tidak bisa menghitung berapa jumlah plastik dari botol - botol minuman itu dibuang ke tempat sampah", ungkap anggota DPR RI ini.
Menurut Firman, pembungan sampah saat ini masih bersifat sporadis. Oleh karena itu, lanjutnya, dengan adanya bantuan kendaraan seperti ini, kelompok yang mendapatkannya dapat mengelola sampah dengan baik, yaitu dengan memisahkan antara sampah yang organik dan non organik.
"Untuk yang organik, bisa dimanfaatkan untuk keperluan pupuk dan lainnya. Sedangkan untuk yang non organik, bisa untuk mendukung kepentingan industri rumahan. Kalau di Sekarjalak itu, plastik dapat di olah maupun di proses untuk membuat bata, tembok - tembok ataupun dinding, itu bagus sekali", terang Firman.
Ia juga menegaskan bahwa dengan adanya bantuan kendaraan roda tiga itu, maka sampah dapat dikelola dengan baik hingga menghasilkan nilai ekonomis. "Dan nilai ekonomis tersebut akan kembali ke desa tersebut juga", pungkasnya. (fn3 /FN /MK)