Bupati Dorong TP PKK Fokuskan Kegiatan Pada Program Prioritas Pemerintah

Posted on 22 Jan 2020


Bupati Dorong TP PKK Fokuskan Kegiatan Pada Program Prioritas Pemerintah

Bupati Pati Haryanto mendorong Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk memfokuskan kegiatan pada program-program yang menjadi prioritas nasional dan menjadi perhatian pemerintah pusat, provinsi, sampai daerah.

"Setidaknya ada empat program yang ia sebutkan, yakni penurunan angka kemiskinan, stunting, angka kematian ibu dan bayi, serta HIV/AIDS", ujar Bupati dalam forum Rapat Konsultasi (Rakon) TP PKK Kabupaten Pati dalam rangka Penyampaian Program Kerja 2020 di Pendopo Kabupaten Pati, hari ini.

Terkait kemiskinan, Haryanto mengatakan, meskipun penduduk miskinnya berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, namun dengan angka kemiskinan 9,4 persen, Kabupaten Pati masih berada pada peringkat 16 dari total 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

"Masih kelompok kuning. Kita berharap bisa 10 besar, itu baru masuk kelompok hijau. Kalau secara jumlah by name, penduduk miskin di Pati lebih banyak dibanding Rembang dan Blora. Namun, prosentase kita lebih rendah karena jumlah penduduk Pati lebih banyak", tutur Haryanto.

Terkait hal ini, Haryanto meminta PKK menjalankan program pemberdayaan ekonomi yang menyentuh masyarakat miskin.

Ia menyebut, Pati memiliki wilayah yang memiliki hampir semua potensi ekonomi. Sebab, di Pati terdapat gunung, laut, pertanian, peternakan, perindustrian, dan lain-lain. Hal ini dapat menjadi landasan pemberdayaan ekonomi.

Adapun mengenai program penurunan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB), ia mengatakan, dalam hal ini PKK perlu bekerjasama dengan pihak terkait, mulai dari Bappeda, Dispermades, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga pemerintah desa.

Dengan adanya keleluasaan dana desa, sebut Haryanto, ketika ada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Desa, pemerintah desa bisa didorong untuk tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan saja. Melainkan juga mengalokasikan dana desa secara khusus untuk mendukung pengentasan stunting.

"Kemudian HIV AIDS. Ini penyakit tersulit (penanganannya-red), karena seringkali mendeteksinya harus secara sembunyi-sembunyi. Dalam hal ini OPD patut bersyukur karena TP PKK banyak membantu menyosialisasikan terkait HIV AIDS", imbuhnya.

Sebagai tambahan, Haryanto juga meminta kader-kader TP PKK untuk berkoordinasi dengan Puskesmas dan bidan-bidan desa untuk menangani TB. Menurutnya, TB merupakan penyakit yang kadang disepelekan, tapi justru mudah menular.

"HIV AIDS, kalau tidak berhubungan (seksual) tidak menular. Pakai piring yang sama  pun tidak nular. Tapi kalau TBC bisa menulari satu rumah, prosesnya jangka panjang. Dalam hal ini, TP PKK bersama DKK dan Dinsos harus proaktif", pungkasnya. (fn3 /FN /MK)