Posted on 31 Okt 2017
Bupati Pati Haryanto berharap gabungan kelompok tani (Gapoktan) Pati tidak takut untuk mengunakan dana bantuan. Meski begitu, tetap harus ada pertangung jawabannya sebagai dana bantuan usaha gapoktan.
“Gapoktan yang mendapatkan anggaran Rp 100 juta per kelompok dapat segera digunakan untuk mengembangakan usaha pertanian. Sudah ada contoh dari Magelang yang dapat mengembangkan uang bantuan menjadi Rp 1 miliar,” ungkapnya dalam sarasehan penerima dana Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM PUAP) di Pasar Pragolo Pati baru-baru ini.
Ia menjelaskan, gapoktan di Pati masih ketakutan jika uangnya tidak kembali setelah digunakan untuk usaha koperasi simpan pinjam. Seharusnya dalam melakukan simpan pinjam, diwajibkan melakukan penyaringan.
“Tapi kalau uang bantuan dari kementrian pertanian disimpan di koperasi atau perbankkan tidak akan berkembang, dan tidak menguntungkan bagi Gapoktan,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Mochtar Effendi mengatakan, saat ini ada sebanyak 406 Gapoktan. Setiap kelompok mendapatkan kucuran dana Rp 100 Juta.
“Kita mengevaluasi kendala yang dialami para gapoktan di setiap desa dari tahun 2008-2014. Saat ini ada yang sudah berkembang bagus, ada yang sedang dan ada yang belum berkembang,” ucapnya.
Diharapkan dengan ada bantuan tersebut, petani bisa meminjam di melalui dana tersebut. Gapoktan harus mampu memberikan solusi permasalahan petani yang menjadi anggotanya. (fn/FN/MK)