Posted on 06 Nov 2019
Bupati Pati Haryanto mendorong segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pati untuk memunculkan inovasi-inovasi yang berkaitan dengan stunting. Sebab, permasalahan stunting saat ini tengah menjadi atensi khusus di seluruh Indonesia. Mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.
Untuk diketahui, stunting ialah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (tubuh dan otak) akibat kurang gizi dalam waktu lama.
"Kalau ada inovasi yang bisa menjadi sarana pencegahan dan penanganan stunting, tentu akan jadi referensi secara nasional. Bukan sekadar yang berkaitan dengan asupan (gizi). Mungkin ada langkah-langkah lain. Ini menjadi PR kita karena hampir seluruh daerah pasti punya problem stunting," ujar Haryanto dalam acara Coaching Clinic Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovic) di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pati, Rabu (6/11).
Ia berharap, dengan adanya inovasi dalam hal ini, angka stunting bisa menurun dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di luar pembahasan mengenai stunting, Haryanto menegaskan, Pemkab Pati senantiasa berupaya melakukan inovasi pelayanan publik.
Bentuk upaya tersebut antara lain yaitu dengan diadakannya kompetisi inovasi antar-OPD setiap tahun. Selain itu, ada pula lomba inovasi bagi kalangan pelajar dan umum.
Pada Juli 2019 lalu, sebut Haryanto, Pemkab Pati juga telah menyelenggarakan pameran inovasi yang dihadiri Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara pada Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Tri Widodo Wahyu Utomo.
Dia mengatakan, kegiatan inovasi bukan sekadar menghabiskan anggaran, melainkan ada tujuan dan pencapaian yang diharapkan. Tujuan tersebut yakni memberikan kenyamanan, peningkatan mutu pelayanan publik, dan terutama memberi dampak positif pada masyarakat.
Haryanto menyebut, meski inovasi yang dihasilkan di lingkungan Pemkab Pati tidak termasuk top 99 inovasi tahun 2019 dari KemenPANRB, pihaknya telah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari pemerintah provinsi. Di antaranya ialah selama dua tahun berturut-turut (2018 dan 2019) termasuk 10 besar nominasi inovasi pelayanan publik tingkat Jawa Tengah.
"Bagaimanapun, semangat untuk berinovasi ini harus tetap lanjut," ujarnya. Meski bukan hal yang paling utama, Haryanto berharap, pada 2020 akan ada inovasi dari Kabupaten Pati yang diakui secara nasional dan masuk ke dalam top 99 inovasi versi KemenPANRB. (po2/PO/MK)