Posted on 28 Sep 2021
Bupati Pati Haryanto bersama Fatayat NU Kabupaten Pati meluncurkan program ‘Perempuan Bersuara Mengawasi JKN-KIS’. Peluncuran program untuk membantu masyarakat miskin mendapatkan hak pelayanan kesehatan itu, berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (27/9).
"Memang persoalan di lapangan terkait jaminan kesehatan masyarakat sering kali berbeda dengan apa yang disampaikan.
Pemerintah daerah sudah sering melakukan validasi dan verifikasi data, namun pemerintah pusat tergesa-gesa untuk segera menetapkan jumlah-jumlah yang ada ini sehingga kadang memakai data yang lama dan akhirnya data tersebut tidak sesuai lagi dengan hasil validasi maupun verifikasi", terang Bupati.
Pengguna jaminan kesehatan ini, lanjut Haryanto, adalah masyarakat yang sadar arti kesehatan itu penting, namun yang aktif memanfaatkan justru dari kalangan menengah ke atas.
"Untuk kalangan menengah ke bawah malah sering kali tidak memanfaatkan. Mereka baru mengurus JKN KIS ini setelah dirawat di rumah sakit, padahal untuk mengurus perlu waktu. Kadang orang bilang kalau mengurus JKN KIS itu sulit dan lama padahal mekanismenya memang perlu waktu sekitar dua minggu", imbuhnya.
Haryanto mengaku menyambut dan mengapresiasi program Perempuan Bersuara Mengawasi JKN-KIS, yang diluncurkan di Pendopo Kabupaten Pati tersebut. Bupati mengaku senang dan berterima kasih kepada AKATIGA yang telah bekerja sama dengan Fatayat NU untuk ikut mengawasi di lapangan.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Pati Asmonah mengatakan pihaknya perlu menggerakkan program ini karena masih terjadi ketimpangan data-data yang di daerah dan di pusat. Program ini, imbuhnya, lebih fokus dalam hal, mengawasi, mendampingi (advokasi), sekaligus menyosialisasikan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Kita yang memiliki basis anggota hingga ke desa-desa dan ranting, akan membantu agar program pemerintah bisa tercapai dan memenuhi sasaran dengan baik. Melalui program ini diharapkan akan ada peningkatan pelayanan kesehatan JKN-KIS bagi keluarga miskin, melalui pendampingan yang dilakukan kader Fatayat", pungkasnya. (fn3 /FN /MK)