Posted on 23 Okt 2017
Pupuk bersubsidi kerap kali disalahgunakan oleh sebagian oknum pengecer untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Meski pengawasan kian ketat namun trik yang mereka kembangkan seolah tak ada matinya, hingga seakan pupuk bersubsidi langka di pasaran dan harganya naik. "Dengan pengalaman seperti ini maka jurus jitunya ya kartu tani harus diaktifkan kembali. Harapannya ya biar subsidi pupuk tepat sasaran, tak ada manipulasi, dan terhindar dari pengecer pupuk yang nakal", ujar Bupati Pati Haryanto usai menghadiri acara Akselerasi Penggunaan Kartu Tani Untuk Penebusan Pupuk Bersubsidi, hari ini di Pendopo Kabupaten Pati.
Untuk mewujudkan subsidi pupuk yang tepat sasaran, Bupati menekankan perlunya kerjasama antara PPL, mantri tani, para petani, kelompok tani, distributor serta pengecer pupuk pertanian.
"Dalam hal ini, kartu tani lebih praktis karena bisa mempermudah dan mempercepat waktu pada saat penebusan pupuk bersubsidi. Ya layaknya kartu-kartu lain seperti misalnya kartu jalan tol", imbuh Haryanto.
Bupati berharap pertemuan tersebut membuahkan hasil dan bisa menemukan solusi untuk semua kendala yang dihadapi dalam penggunaan kartu tani.
"Kendala-kendala tolong diinventarisir dan dibuat pemetaannya agar mendapat solusi yg terbaik karena Program Kartu Tani ini akan dijalankan mulai Bulan Januari 2018", pinta Bupati. Menurut Haryanto, setidaknya ada 114 ribu kartu tani untuk 392 désa se-Kabupaten Pati.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pertanian, para mantri tani, PPL, kelompok tani, gabungan kelompok tani, distributor dan pengecer pupuk bersubsidi se-Kabupaten Pati. (fn1/FN /MK)