Posted on 28 Okt 2017
Bupati Pati Haryanto mengancam akan menindak tegas para pemanipulasi mesin absen fingerprint Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Modus yang digunakan adalah dengan men-scan sidik jarinya lalu memesan sejenis stempel yang identik dengan sidik jari asli si pemesan. Setelah itu biasanya si pelaku menitipkan stempel sidik jari itu pada orang lain untuk ditempelkan pada mesin absen saat yang bersangkutan tidak masuk kerja”, jelas Bupati.
Dalam apel pagi yang juga dihadiri Wakil Bupati, Saiful Arifin, Bupati juga mengingatkan kembali arti penting fingerprint yang digunakan untuk absen masuk dan pulang para ASN. Absen tersebut menentukan jumlah penerimaan tunjangan tambahan penghasilan ASN.
“Kami punya itikad baik dengan membuat Perbup guna mendisiplinkan pegawai. Namun kalau di tengah jalan ada kecurangan tapi tak kita tindak tegas, maka itu namanya kita tak adil pada pegawai lain yang jujur dan disiplin,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera menginstruksikan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Pati untuk melakukan investigasi khusus terkait kecurangan ini.
“ASN adalah pelayan masyarakat. Mestinya mereka punya semangat untuk melayani bukan malah mencurangi,” tegas Bupati.
Karenanya, Haryanto berharap agar para ASN di Lingkungan Pemkab Pati tidak alergi dengan penggunaan IT karena adanya kasus ini. Karena menurutnya, IT akan mempermudah pekerjaan ASN. “Kita ada di era IT, ASN akan lebih terbantu dan pelayanan ke publik pun bisa lebih cepat, mudah, transparan, dan tidak bertele-tele,” ujarnya.(fn/FN/MK)