Posted on 25 Mar 2019
Wakil Bupati Pati Saiful Arifin hari ini mengunjungi peternakan kambing "Jangkung Farm" yang beralamat di Desa Kayen RT 6 RW 2, Kecamatan Kayen. Peternakan tersebut dimiliki oleh Zeni Saputro, yang akrab disapa Zen Jangkung.
Safin mengatakan bahwa ia sengaja mengunjungi peternakan kambing tersebut karena mendengar Zen tengah mengembangkan produk olahan susu kambing. "Potensi pasar susu kambing ini saya rasa luar biasa. Namun, masih perlu pengembangan, terutama sosialisasi pada masyarakat. Mungkin kebanyakan orang lebih familiar dengan susu sapi, karenanya masih perlu sosialisasi bahwa khasiat susu kambing bagi kesehatan sangat banyak," ujarnya.
Safin berharap agar produk susu kambing olahan Zen dapat segera terdaftar di BPOM, sebagai jaminan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, ia juga menyarankan agar produk yang belum memiliki label merek tersebut dapat segera diurus brandingnya. "Kemasannya juga perlu dibuat lebih baik," ungkapnya.
Di samping itu, Safin juga berharap para peternak kambing dapat berkelompok dan membuat semacam koperasi. Nantinya, mereka fokus pada pengembangan peternakan, kemudian hasilnya disetorkan ke koperasi. Koperasi inilah yang kemudian membuat produk-produk hasil akhirnya, misalnya susu, keju, dan sebagainya.
Sementara itu, Zen mengatakan bahwa ia telah memulai inisiatif untuk memproduksi olahan susu kambing semenjak sekitar dua tahun lalu. Sebelum memproduksi olahan susu, kira-kira sepuluh tahun ia berkecimpung di dunia breeding contest kambing.
"Untuk memulai produksi susu kambing, saya telah melakukan proses recording (pencatatan ternak) selama kira-kira dua tahun. Namun, saya baru menjual produknya sekira tiga bulan belakangan. Alhamdulillah respon pasar sangat bagus," ujarnya.
Jenis kambing yang diberdayakan Zen untuk memproduksi susu ialah sapera, yakni persilangan kambing jenis sanen dengan ettawa. Saat ini, ia memiliki lima ekor kambing perah yang mampu menghasilkan sekitar 10 liter susu per hari.
"Kambing sapera punya masa laktasi lebih lama dibanding kambing ettawa. Sementara ettawa masa laktasinya hanya sekira tiga bulan, sapera bisa satu sampai dua tahun," ungkapnya. Selama ini, Zen menjual produk olahan susu kambingnya dalam kemasan botol 250 ml. Per botol ia jual seharga Rp 10 ribu.
Sejauh ini ia baru memproduksi dua varian, yakni original dan campuran sirup stroberi. Zen tidak hanya memasarkan produknya di wilayah Pati. Produknya telah ia pasarkan hingga luar daerah, antara lain Kudus, Rembang, Purwodadi, Semarang, Jakarta, dan Tangerang. "Ke depan, saya juga akan membuat inovasi produk olahan susu kambing yang lain, misalnya keju, permen, dan es krim," tandasnya. (fn1 /FN /MK)