Berbagi Jurus Bangkitkan Website Desa yang Mati Suri

Posted on 23 Apr 2018


Berbagi Jurus Bangkitkan Website Desa yang Mati Suri

Untuk mewujudkan pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel, pemerintah mengharapkan seluruh desa nantinya memiliki website. Desa Guyangan Kecamatan Winong sebagai salah satu sasaran non fisik TMMD Reguler ke-101 th 2018,  rupanya juga telah memiliki website desa namun kontennya belum terkelola dengan optimal.

Padahal sebenarnya pemerintah sudah memfasilitasi perwujudan program tersebut. Melalui Diskominfo, fasilitas dan kemudahan diberikan  diantaranya gratis sewa hosting. Tak bisa dipungkiri, pada program pengaktifan website desa, tersimpan harapan Pemkab akan semakin terdongkraknya Indeks Pembangunan Manusia  (IPM) di Kabupaten Pati.

Wacana itu kembali mengemuka saat Tim Liputan Humas Setda Kabupaten Pati didaulat untuk menjadi narasumber pada pelatihan fotografi jurnalistik yang baru-baru ini digelar di desa Guyangan Kecamatan Winong. Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari warga dan unsur anggota karang taruna desa guyangan. Humas Setda sendiri pada kesempatan ini mengirimkan lima orang personil yang terdiri atas tim teknis lapangan dan tim pengelolan keredaksian humas.patikab.go.id.

Tim teknis yang hadir ialah Beni Ariyanto dan Herly Setyawan yang merupakan fotografer sekaligus wartawan humas.patikab.go.id. Sedangkan pengelola keredaksian yang ditunjuk mengisi kegiatan tersebut adalah Fithri Nugrahani dan Putri Oktiningtyas selaku redaktur dan Martha Khrismawan sebagai admin sekaligus uploader berita-berita di humas.patikab.go.id.

“Kali ini Pemkab lewat bagian Humas yang mendapat jatah untuk memberikan pelatihan. Nah pelatihan fotografi jurnalistik  ini setidaknya menjadi bekal awal bagi Desa Guyangan untuk mulai aktif mengisi konten agar website mereka tak terkesan mati suri,” ujar Fithri Nugrahani.

Upaya ini, imbuh Fithri, dilakukan untuk mendorong desa agar nantinya lebih informatif dan mampu mengoptimalkan potensi lokal mereka dengan secara rutin mengunggah artikel maupun berita  ke website.

 Sementara itu, Beni Ariyanto yang dalam kesempatan itu banyak berbagi tentang pengalamannya sebagai fotografer,  juga turut memberikan motivasi serupa. "Potensi yang ada di desa seperti misalnya wisata, kuliner, dan kerajinan khas desa diharapkan dapat diunggah dan dipromosikan secara apik dan menarik di website desa,” ujar Beni.

Senada dengan kedua rekannya, Putri Oktiningtyas pun memberikan penekanan pada pentingnya penonjolan keunikan desa. "Anggap seluruh website desa ini sebagai orang yang jualan. Nah kalau barang dagangan kita tidak unik dan menarik tentu takkan dilirik", jelasnya.

Sementara itu, Martha Khrismawan justru lebih getol mendorong agar admin website desa lebih aktif memperbarui konten mereka. "Tak melulu berita, webiste resmi desa mestinya kan juga bisa untuk menampilkan agenda-agenda kegiatan desa agar bisa diketahui secara luas. “Website ini berbasis internet sehingga dapat diakses dari seluruh dunia, sehingga kami berharap agar dioptimalkan fungsinya, termasuk dalam hal pemutakhiran informasi,” terang Martha.

Herly Setyawan, selaku wartawan humas.patikab.go.id juga turut berpesan pada para peserta agar mereka terus mencoba dan tak putus asa dalam menulis sebuah artikel atau berita. "Menulis itu ketrampilan, semakin sering diasah akan semakin terampil", imbuh jurnalis yang punya nama panggilan Lilik ini.

Kepala Desa Guyangan berharap semua peserta pelatihan bisa menyerap materi yang disampaikan agar  pengalaman dan wawasan mereka  tentang kejurnalistikan juga ikut bertambah. "Semoga peserta bisa mengamalkan apa yang sudah diberikan dalam pelatihan hingga dapat bermanfaat untuk diri sendiri ataupun masyarakat umum. Tak lupa ucapan terima kasih saya sampaikan kepada tim Humas yang telah membagi pengalamanya", tutur Kades Guyangan.

Selain materi fotografi jurnalistik, para peserta juga mendapatkan pelatihan jurnalistik dari salah satu Kepala Biro media lokal yang ada di Pati.  (fn2 /FN /MK)