Barong Wadon, Tari Khas Pati Kembali Dipanggungkan

Posted on 24 Nov 2017


Barong Wadon, Tari Khas Pati Kembali Dipanggungkan

Upaya menjaga kelestarian kesenian dilakukan dengan menghadirkan kembali tarian khas Pati. Dalam pementasan di Gedung Juang Sabtu (18/11) malam kemarin, terdapat sembilan komposisi tarian khas Pati. Tak terkecuali tarian yang hampir punah seperti tari barong wadon.

Ketua Dewan Kesenian Pati (DKP) Pendi Subarong mengatakan, kesenian di Kabupaten Pati dikenal memiliki potensi keberagaman yang cukup besar. Oleh karenanya, upaya pelestarian dinilai penting dan mendesak untuk dilakukan. Di antaranya dengan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.

"Kegiatan tersebut memang sengaja digelar sebagai salah satu pelestarian kesenian khususnya tari khas Pati. Karena memang, Pati terbilang memiliki beragam seni tari," ungkapnya.

Pendi mengungkapkan, pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya, sehingga masyarakat juga mengetahui bahwa ternyata ada tarian khas Pati. Menurut Pendi, perkembangan kesenian tari di Pati mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

"Dari tahun ke tahun tari ini terus meningkat. Sekarang ini saja diperkirakan sudah ada sekitar 25 sanggar tari yang melakukan pembinaan terhadap anak-anak," jelasnya.

Banyaknya sanggar itu, lanjutnya, menjadi salah satu bentuk adanya minat masyarakat dalam mendalami kesenian tari. Bahkan trend itu tak hanya di kota saja namun menyeluruh hingga ke pelosok desa.

Salah satu penari dalam acara tersebut, Dwi Ayu Pertiwi mengaku senang bisa menampilkan kesenian Barong Wadon yang merupakan tarian khas Pati. Dikatakannya, kesempatan itu merupakan sarana untuk kembali menunjukkan tari Barong Wadon kepada masyarakat.

"Ini kesempatan bagi kami, turut nguri-uri, karena tarian barong wadon  sudah lama punah dan jarang dikenal masyarakat," ungkapnya. (fn/FN/MK)