Posted on 04 Jan 2019
Patroli rutin Satpol PP Kabupaten Pati, kini setiap hari terlihat menyusuri sepanjang jalanan kota Pati. Giat yang dilakukan oleh anggota yang tergabung dalam Satpol PP Cantik (Satpoltik) berpatroli disekitar Jalan Diponegoro, Panglima Sudirman, Pemuda dan sekitar Alun-alun Pati setiap harinya. Mereka berpratoli setiap hari melakukan penertiban dengan sasaran PGOT, PKL yang berjualan di luar jadwal, serta masyarakat yang memarkirkan kendaranya di trotoar jalan.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tribumtamas) Satpol PP Pati Udhi Harsilo Nugroho menjelaskan ide inisiatif Satpoltik ini berawal dari anggapan masyarakat bahwa tindakan yang diambil oleh Satpol PP yang dikenal kurang ramah dan humanis dalam menjaga Tribumtamas. "Oleh karena itu atas seizin Kepala Satpol kita membentuk regu Satpoltik yang memiliki kemampuan untuk melakukan pendekatan yang humanis. Jumlah total anggota Satpoltik ada 8 yang dibagi menjadi empat orang per shift tugas," jelas Udhi.
Lebih lanjut Udhi menerangkan, Satpoltik ini rutin melakukan patroli setiap harinya dengan dua shift kerja setiap harinya mulai pukul 10.00-13.00 WIB dan 13.00-17.00 WIB. Regu ini hanya melakukan penertiban melalui pendekatan dalam lingkup pembinaan dengan sasaran PGOT ataupun PKL yang masih membandel berjualan di trotoar jalan. "Selain itu pembinaan juga menyasar siswa yang mangkal di fasilitas umum seperti Alun-alun Kota Pati, hutan kota, dan taman air mancur pada jam sekolah. Untuk sanksi, sementara ini cukup pembinaan dan pendekatan persuasif, humanis," ungkapnya.
Tak hanya penertiban, rupanya khusus hari Jumat Satpoltik juga rutin mengingatkan kepada masyarakat muslim di sekitar pusat kota untuk segera ke masjid untuk menunaikan Shalat Jumat. Menurutnya, hasil yang didapat petugas dari patroli ini cukup signifikan dan masyarakat mulai sadar terkait pentingnya ketertiban terlebih untuk parkir kendaraan dan berjualan ditrotoar jalan yang fungsi sebenarnya untuk pejalan kaki.
"Kami yakin masyarakat akan lebih tertib, karena kita menggunakan pendekatan humanis, simpatik dan persuasif. Regu ini kami rasa lebih mengena dari pada regu putra," ungkap Kabid Tribumtamas itu.
Salah satu anggota Satpoltik Woro Tri Wulan A. mengaku, kegiatan pembinaan rutin yang berlangsung dengan empat personil di wilayah kota ini sangat efektif, meski terkadang ada masyarakat yang membadel saat ditertibkan. Meski demikian, kami terus menerus melakukan pendekatan dari hati ke hati.
"Karena regu ini hanya melakukan pendekatan dalam lingkup pembinaan saja maka ketika ada PGOT ataupun PKL yang masih membandel, kami akan melaporkannya dengan regu putra untuk penanganan lebih lanjut," pungkas Woro. (po2/PO/MK)