Posted on 01 Sep 2017
Banyaknya sekolah yang baru didirikan, disinyalir menjadi sebab menurunnya jumlah siswa di sejumlah SMK yang sudah lama berdiri. Bahkan, penurunan jumlah siswa mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu dikatakan Kepala SMK PGRI Tayu, Lukito.
Dikatakannya, di lingkungan sekolah yang dipimpinnya terdapat sedikitnya 10 SMK lain. Di antaranya SMK Al Rido dan SMK AKN Marzuki. "Di utara itu ada lagi SMK yang di Kembang, kemudian SMK Japa (Jamaah Pasrah)," ungkapnya, kemarin.
Kemudian di sebelah barat, ada SMK Muhammadiyah, SMK Negeri dan SMK Perbankan Syariah. Di sebelah selatan tepatnya di Kecamatan Margoyoso di antaranya terdapat SMK Citra, SMK Kusuma, SMK Cordova, SMK Salafiyah, SMK Gajahmada. "Ada lagi yang di Margotuhu Kidul itu, SMK Terpadu, dekat kolam renang itu," imbuhnya.
Menurut Lukito, sekolah-sekolah yang memiliki lebih banyak siswa adalah sekolah yang memiliki banyak jurusan. Seperti Teknik Sepeda Motor, Teknik Kendaraan Berat, Ekonomi dan Farmasi. "Sekarang yang ramai itu SMK ya yang jurusannya banyak, seperti TSM, TKB, untuk siswa. Juga yang punya jurusan Farmasi, akuntansi dan bisnis untuk siswinya," ujarnya.
Di SMK PGRI Sendiri, terjadi penurunan jumlah siswa senilai lebih dari 50 persen. Yakni pada tahun sebelumnya berjumlah 62 siswa, kini hanya 22 siswa. "Tahun lalu, yang jurusan TKM saya punya 50 anak, sekarang 18. Untuk jurusan TKJ, dulu ada 12 sekarang 4 anak," jelasnya.
Kondisi tersebut, kata Lukito, tidak membuatnya berkecil hati. Dia menggambarkan bahwa kondisi banyaknya SMK di lingkungannya, tidak ubahnya pedagang di pasar. Meskipun banyak pedagang yang menjual barang yang sama, namun datangnya rezeki adalah kehendak Yang Maha Kuasa. (fn/FN/MK)