Balingtan Jadi Objek Belajar Warga

Posted on 29 Nov 2017


Balingtan Jadi Objek Belajar Warga

Belajar tani di era teknologi, warga Pati tak perlu jauh-jauh. Sebab, di Kecamatan Jaken ada Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan). Tempat ini, sangat efektif untuk menambah edukasi masyarakat.

Kasi Pelayanan Teknik dan Jasa Penelitian melalui Kasubag Tata Usaha Balingtan Sudarto mengungkapkan Balingtan merupakan tempat belajar bagi masyarakat agar bisa mencontoh atau mengadopsi segala macam pengetahuan maupun teknologi yang tersedia.

Menurut Sudarto, beberapa hari sekali Balingtan Jawa Tengah yang berlokasi di Kecamatan Jaken tersebut hampir selalu menerima kunjungan dari berbagai stake holder mulai dari TK, SD, SMP, SMK, Perguruan Tinggi, Kelompok tani, bahkan diplomat sekalipun.

”Balingtan adalah instansi Kementrian Pertanian. tugas utamanya adalah penelitian lingkuan pertanian. Kaitannya dengan kunjungan-kunjungan yang berkaitan dengan teknologi. Para stake holder bisa mencontoh atau mengadopsinya di Taman Sains Pertanian (TSP) yang telah disediakan,” tutur Sudarto.

Sudarto menjelaskan, di TSP, para stake holder dapat belajar mengenai pengembangan invensi bidang pertanian dan peternakan untuk menjadi inovasi yang dilengkapi dengan unit percontohan berskala pengembangan, berwawasan agribisnis, dari hulu sampai hilir, bersifat holistik dan komprehensif untuk pengembangan penerapan teknologi pra produksi, panen, pasca panen, pengolahan hasil dan pemasaran.

Tak hanya itu, TSP juga merupakan wahana pelatihan dan inkubator bagi pelaku agribisnis, baik penyuluh petani dan pelaku usaha. Jadi TSP juga berfungsi menjadi ajang kegiatan pengkajian perbaikan dan perekayasaan teknologi kelembagaan dan pendukung usaha agrbisnis untuk mengantisipasi perubahan lingkungan.

Adapun materi yang disampaikan sesuai isi surat permohonan kunjungan. ”Kalau siswa SD paling hanya ingin melihat bagaimana sih bertani, menanam. Tapi kalau sudah dari kelompok tani, dinas, maupun perguruan tinggi materinya beda. Adaptasinya tentu sudah mengarah ke bagaimana bertani di era perubahan iklim,” terang Sudarto.

Di samping teori-teori yang disampaikan, para stake holder juga langsung diajak berkeliling ke lokasi praktik yang telah disediakan Balingtan. Jadi kita tidak hanya teori tapi langsung ke lapangan, kita sediakan display-nya, sehingga para stake holder mengetahui aplikasinya di lapangan juga. (fn/FN/MK)