Bagi Cewek Ini, Menari Bukan hanya Budaya dan Kesenian Saja

Posted on 01 Des 2017


Bagi Cewek Ini, Menari Bukan hanya Budaya dan Kesenian Saja

Menari bukan hanya sebuah budaya dan kesenian belaka. Hal itu yang dirasakan Almayda Fyandani.  Gadis kelahiran Pati 22 Oktober 2000 ini, menganggaptari sebagai jati dirinya.

Menari baginya, dapat memunculkan ekspresi kelembutan hati. Kelembutan hati ini sangat cocok dengan karakter seorang perempuan. Terlebih dalam tarian Jawa yang punya gerakan halus yang sangat memikat.

Almayda mulai gemar menari sejak setahun lalu. Gadis yang duduk di bangku kelas XII di SMAN 1 Tayu ini, rutin mengasah kemampuan tari di sebuah sanggar seni di desanya. Setiap seminggu sekali, ia berlatih menari bersama teman-temannya.

”Kami berlatih beberapa tari tradisional Indonesia. Diantaranya Tari Saman dari Aceh dan tari-tari tradisional Jawa,” kata gadis yang tinggal di Desa Mojo Kecamatan Cluwak ini.

Dengan menari, kata Almayda, turut membantu melestarikan budaya dan kesenian lokal. Sekarang ini banyak anak-anak muda yang jauh dari budayanya sendiri.

”Anak muda hari ini tidak banyak yang gemar dengar kesenian dan budayanya sendiri. Seperti tarian tradisional, sedikit saja yang berminat. Anak-anak muda lebih gemar budaya luar negeri, K-Pop misalnya. Dengan itu saya turut prihatin,” imbuh gadis yang juga aktif di organisasi Pramuka ini.(po/PO/MK)