Posted on 26 Sep 2018
Dalam rangka untuk menangani kekeringan di sejumlah wilayah kecamatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggandeng pihak perbankan guna mengatasi kondisi ini. Hal ini nampak saat pemberangkatan bantuan air bersih sumbangan dari perbankan dan pengurus Korpri oleh Bupati Pati Haryanto, hari ini, di halaman Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pati.
Bupati Pati berharap, bantuan ini dapat meringankan warga di wilayah terdampak kekeringan. "Kami mengucapkan terima kasih kepada perbankan karena sudah berpartisipasi mengatasi kekeringan. Dan juga pada berbagai pihak yang sebelumnya juga sudah ikut peduli, mulai dari PDAM, Korpri, BPBD dan lainnya", ungkap Bupati.
Haryanto juga mengungkapkan bahwa bantuan kali ini berasal dari Bank Jateng, BRI, BNI, BPR Bank Daerah, BKK, BPJS, PDAM, dan Korpri. Masing-masing bantuan yang digelontorkan berupa 50 tangki air bersih, uang senilai Rp 25 juta dan Rp 5 juta serta masih banyak lagi yang lainnya sesuai dengan kemampuan masing-masing donatur.
Dalam penyalurannya, perbankan kemudian bekerja sama dengan BPBD, PDAM dan PMI. "Secara seremonial, kami bersama Forkopimda dan perwakilan dari perbankan akan ikut menyalurkan di dua wilayah yakni Desa Kedungmulyo Jakenan dan Desa Sarimulyo Winong," bebernya.
Haryanto juga menambahkan, penyaluran bantuan air bersih di wilayah terdampak kekeringan akan dilaksanakan sampai dengan kebutuhan air di masyarakat tercukupi. "Karena meski saat ini sudah mulai turun hujan namun rupanya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPBD Pati Sanusi menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi kebakaran yang terjadi baik di wilayah lahan pertanian, hutan maupun pemukiman.
"Masyarakat harus berhati-hati, karena saat ini masih pada musim kemarau dan intensitas panas terik masih intens. Masyarakat diharapkan waspada saat mematikan kompor atau membuat bediang (semacam pengasapan untuk mengusir nyamuk atau serangga yang biasa dilakukan pada kandang ternak masyarakat pedesaan-red) serta instalasi listrik yang harus senantiasa diawasi," pintanya.
Sanusi juga menjelaskan, terkait peralihan musim, pihaknya setelah menangani kekeringan akan melakukan pemetaan wilayah berpotensi banjir di sekitar bantaran Sungai Silunggonggo dengan wilayah sejumlah tujuh kecamatan dan 59 desa untuk 2017.
"Sedangkan untuk musim penghujan yang akan datang kita akan petakan lagi dengan tim reaksi cepat," tandasnya. Sementara itu, Sumarmi, warga Desa Sarimulyo Dukuh Ngasinan Winong mengaku senang mendapat bantuan air. "Air yang kami dapat ini paling hanya cukup untuk satu minggu dan cuma bisa digunakan untuk minum dan masak", ujarnya. (fn1 /FN /MK)