Atasi Banjir, Warga Gotong Royong Bangun Talud dan Jembatan

Posted on 10 Nov 2017


Atasi Banjir, Warga Gotong Royong Bangun Talud dan Jembatan

Berlokasi di pesisir dan diapit dua sungai besar, Desa Margomulyo memiliki masalah serius terkait bencana banjir. Bukan hanya itu, desa di hilir Sungai Togasil (Jembatan Gasil) dan Sungai Pakis (Jembatan Gandul) tersebut juga terdampak sampah yang menjejali bantaran sungai. 

Kepala Desa Margomulyo, Tayu Muhammad mengatakan, dua persoalan itu harus diatasi. “Persoalannya itu genangan air. Karena jika dua sungai itu meluap, pasti air menggenang dan butuh waktu lama untuk surut. Maka harus ditata,” jelasnya. 

Lanjutnya, penataan itu dilakukan dengan pembangunan sejumlah talud. Terutama sungai-sungai kecil di tengah perkampungan untuk melancarkan aliran air. Sejumlah pembangunan tersebut berlokasi di RT 02/RW 05 Dukuh Pandean dan di tepi jalan raya Tayu-Juwana Km 03. Selain itu, terdapat juga pembangunan talud di RT 03 RW 03 Dukuh Margotuhu.

“Di Dukuh Pandean ada dua lokasi pembangunan talud. Karena di lokasi itu, pasti bermasalah dengan genangan air ketika sungai meluap. Kemudian juga di Margotuhu, dekat makam Goworo ke timur,” jelasnya. 

Jika persoalan itu tidak segera diatasi, volume sungai yang meluap atau curah hujan tinggi akan menggenang dan bisa merusak jalan. “Jadi yang utama mengatasi genangan air di pemukiman. Karena jalan akan rusak jika terus tergenang air,” jelasnya. 

Persoalan lain, adalah sampah yang biasa menjejali sungai di bawah jembatan. Sampah tersebut akibat dari kesadaran masyarakat tentang membuang sampah di sungai. “Desa Margomulyo itu pasti kena dampak akibat pembuangan sampah dari desa-desa di sebelah barat, seperti Kedungsari dan Pakis,” ucapnya. 

Untuk menangani hal itu, selain pembersihan kolong jembatan juga dilakukan peninggian jembatan, tepatnya di jembatan Dukuh Belah. Peninggian tersebut, dilakukan lantaran sungai mengalami pendangkalan dan mengantisipasi sampah yang nyangkut di bawah jembatan. “Jembatan Dukuh Belah itu masih proses sampai sekarang,” ujarnya. 

Pembangunan lain yang sedang dilakukan adalah pengecatan gapura dan balai desa juga perbaikan gedung PKK. Sedangkan pembangunan yang sudah selesai dilakukan berupa talud dan pengaspalan jalan. 

“Pengecatan gapura dan balai desa itu menggunakan ADD. Kemudian perbaikan gedung PKK juga pakai ADD. Kalau pengaspalan, talud dan peninggian jembatan itu pakai DD,” jelasnya. 

Dengan dibangunnya talud dan peninggian jembatan tersebut, Muhammad berharap, bencana banjir yang menjadi ancaman bagi warganya bisa diatasi. (fn/FN/MK)