Posted on 02 Des 2021
Kasus Covid-19 di Pati menunjukkan tren penurunan sejak beberapa bulan terakhir. Data Pemkab bahkan menunjukkan, sejak akhir September hingga saat ini, belum ada kematian akibat Covid-19. Bahkan yang dirawat di Rumah Sakit pun sekarang sudah tidak ada.
Karena itu, Bupati Pati Haryanto meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk mendukung pemulihan ekonomi lokal. Salah satu caranya ialah dengan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda Pati.
Hal itu disampaikan Bupati Pati Haryanto ketika menghadiri pembukaan Diklatcab dan Rakercab BPC HIPMI Pati di Hangout Coffee, Tlogowungu, Kamis (2/12).
“Lulusan SMA/SMK di Pati tiap tahun ada 9-10 ribu orang. Tidak mungkin semua jadi pegawai negeri atau PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Maka yang namanya jiwa kewirausahaan, enterpreneurship, harus dikembangkan,” ungkap Haryanto.
Ia menambahkan, terbentuknya HIPMI memang mengandung harapan untuk mengembangkan kewirausahaan para kawula muda.
“Saya harap teman-teman dari HIPMI bisa membina kawula muda jadi pengusaha. Tidak apa-apa sekalipun skala kecil, misalnya punya karyawan 3-5 orang. Dari yang kecil itu bisa dikembangkan. Seperti kisah sukses Pak Wakil Bupati (Saiful Arifin). Dulu beliau juga merintis dari bawah, tidak langsung besar seperti sekarang,” papar Haryanto.
Ia menambahkan, pandemi Covid-19 juga semestinya tidak menjadi halangan bagi kader-kader HIPMI untuk menyebarkan semangat kewirausahaan. Dalam hal ini, menurutnya, pelaku usaha harus adaptif.
Terkait hal ini Haryanto mengutip sepenggal lirik dari Hymne HIPMI yang berbunyi “Badai-badai yang ditentang nyisih. Karena kebesaran jiwamu.”
“(Lirik itu) bukan berlebihan. Pada saat badai pandemi Covid-19, usaha yang semula lancar, tiba-tiba dihantam pandemi. Maka kita harus mengubah posisi, mengambil langkah agar bisa mempertahankan usaha. Misalnya memanfaatkan platform online. Harus mampu mengubah mindset,” ucap dia.
Sementara, Ketua Umum BPC HIPMI Pati, Anjas Felady, mengatakan bahwa memang dalam kegiatan kali ini pihaknya secara khusus mengambil tema “Pati Bangkit dari Pandemi Bersama HIPMI Pati”.
“Secara global pandemi Covid-19 mengalami dinamika perubahan sangat drastis. Kondisi ini sangat menempa kawan-kawan pengusaha, khususnya pengusaha muda. Harus bisa memutar pikiran untuk survive dalam menangani bisnisnya,” kata dia.
Anjas menegaskan, pandemi tidak membuat pengusaha muda patah semangat. Sebab dengan ditunjang teknologi, tantangan tersebut bisa dilalui.
“Teknologi akan memudahkan dan bisa kita aplikasikan untuk kegiatan usaha kita sehari-hari . Tren bisnis yang sekarang berbasis online sangat banyak, bisa kita aplikasikan dalam memasarkan produk dari teman-teman pengusaha yang tergabung di HIPMI Pati. Banyak juga di antara teman-teman yang sudah menjalankan dan benefitnya luar biasa,” ujar dia.
Anjas berharap, dengan mendayagunakan teknologi informasi mutakhir, anggota HIPMI Pati bisa lebih memajukan Pati dengan ide-ide kreatif.
“Dengan segala macam konsep bisnisnya, untuk mengembangkan potensi bisnis di Pati, secara nasional bisa kembangkan layar bisnis, bahkan go international. Tidak salah istilah ‘dunia dalam genggaman’ yang diasosiasikan dengan gawai atau telepon genggam. Karena teknologi ini memang mempermudah,” tandasnya. (fn1 /FN /MK)a