Akhirnya, Bupati Ungkapkan Alasan Relokasi PKL

Posted on 16 Jan 2019


Akhirnya, Bupati Ungkapkan Alasan Relokasi PKL

Sosialisasi Penataan Pedagang Kaki Lima, diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (16/1). Acara ini dhadiri oleh Bupati Pati, Wakil Bupati Pati, Sekda Pati, Kepala Disdagperin Pati, Kepala BPKAD, Paguyuban Pedagang, serta ratusan PKL Pati.

Alun - alun Pati pada tahun ini akan direvitalisasi sesuai acuan Perda no. 12 tahun 2014. Bupati dalam sosialisasinya menyampaikan bahwa, terkait relokasi pedagang kaki lima (PKL), pihaknya telah mempersiapkan lokasi baru yang akan dipakai untuk 'rumah baru' PKL jauh - jauh hari sebelumnya.

Bupati Haryanto menegaskan bahwa, dalam relokasi PKL tidak ada unsur politik. Ia menjelaskan pembangunan Alun - alun ini bukanlah suatu keinginan, namun suatu kebutuhan. Sebab alun- alun merupakan fasilitas umum atau publik.

"Kalau keinginan ya cuma perorangan atau kelompok, hal ini lain karena program ini merupakan kebutuhan karena jauh lebih banyak jumlah masyarakat yang akan menikmati dari pada keinginan kelompok. Selain itu, program ini sudah direncanakan jauh - jauh hari sebelumnya", tegasnya.

Bupati Pati Haryanto juga meyakinkan pedagang, namanya penjual langganan walaupun dipindah, mau ditata dimanapun lokasinya asalkan sudah cocok pasti tetap akan didatangi oleh pembeli atau konsumen. Apalagi Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani yang akan menjadi tempat relokasi itu masih dalam wilayah jantung kota, tidak sampai 3 km, sehingga masih sangat terjangkau jarak tempuhnya.

"Di TPK Perhutani ini, fasilitas pun juga jauh lebih banyak, mulai dari luas tempatnya, tenda, toilet dan lain - lain yang sampai saat ini masih dibenahi dan diperbaiki. Waktu berjualan pun tidak ada batasan, 24 jam dari pagi sampai pagi lagi diperbolehkan. Beda dengan Aun - alun yang ada batasan waktu," jelas Kepala daerah berkumis tebal itu.

Bupati juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak ingin ada hambatan maupun kesulitan bagi para PKL. Ia mengungkapkan tidak ada niatan sedikitpun untuk mematikan usaha rakyat dalam mencari nafkah. Untuk itu pihaknya menghimbau agar semua PKL bersama pemerintah bersama sama memikirkan bagaimana supaya rencana ini bisa berjalan dgn baik.

"Kalau ada masukan silahkan dikomunikasikan dengan pihak terkait, misal masih ada fasilitas yang kurang nanti akan kita fasilitasi," imbuhnya.

Untuk cepat meramaikan lokasi baru, Bupati juga menghimbau untuk event maupun acara - acara yang sifatnya hiburan untuk dilaksanakan di tempat tersebut, sehingga menarik konsumen dan pembeli yang datang.

"Sekali lagi saya tegaskan, sudah jauh hari saya menyiapkan relokasi PKL ini, segala hal yang bersangkutan dengan jualan sudah kami antisipasi. Semua ini kami kerjakan, agar masyarakat dapat menikmatinya dan bukan untuk dinikmati Bupati maupun perorangan," ujar Haryanto.

Pemerintah daerah telah mengalokasikan 2,4 miliar sebagai bentuk perhatian kepada para PKL untuk relokasi ini. "Semaksimal mungkin kami selalu berusaha agar roda perekonomian para PKL selalu berjalan", pungkasnya. (po2/PO/MK)