Posted on 11 Des 2017
Pesatnya perkembangan teknologi harus diimbangi dengan kebijaksanaan masyarakat dalam penggunaannya. Seperti dalam bidang bisnis yang sedang digandrungi warga Desa Kertomulyo Kecamatan Trangkil. Seperti apa? Ada pemandangan berbeda dari aktivitas warga Desa Kertomulyo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, Minggu (10/12) pagi. Para warga yang biasanya beraktivitas di pinggiran pantai atau liburan ke tempat wisata kini, mulai memelajari dunia bisnis online. Pemaksimalan penggunaan Media sosial Facebook menjadi pemantik semangat berusaha secara mandiri. Seperti penggunaan sejumlah fitur yang selama ini belum banyak diketahui bahkan digunakan penggunanya. Promotor pemuda karang taruna desa setempat, Eko Sudiyanto mengatakan bahwa dirinya ingin mengajak masyarakat untuk sama-sama menyadari keberadaan dunia maya. Terlebih perkembangan zaman yang luar biasa dari tahun ke tahun. Hal itu harus diimbangi dengan pengetahuan masyarakat untuk memelajari teknologi. “Sekarang itu, seluruh lapisan masyarakat harus melek teknologi, karena memang tuntutan zaman memang begitu. Bahkan kalau kreatif bisa mendapatkan penghasilan,” ungkapnya. Eko mengaku, kegelisahannya muncul ketika melihat para pemuda desa yang cenderung berkutat pada lingkungan sekitar saja. Padahal, melalui jaringan internet, mereka bisa mengetahui banyak hal di berbagai belahan dunia. Bukan hanya itu, keberadaan jaringan internet yang relatif bisa diakses dengan mudah juga sangat memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan. Yakni dengan bisnis online melalui berbagai media sosial. Gagasan itulah yang kemudian berwujud mejadi pelatihan Technopreneur, Berwirausaha berbasis teknologi, Karangtaruna Satria Mulya Desa Kertomulyo di Kantor Kepala Desa setempat. Kegiatan yang disambut antusias oleh pemuda tersebut menghadirkan Ketua Komunitas Pati Bumi Blogger, Faqih Hilal Mukarrom sebagai narasumber. "Saya itu ingin pemuda karang taruna Desa Kertomulyo bisa mulai melek dunia bisnis online. Jadi gak cuma pergi ke tambak atau pantai saja. Tapi bisa memasarkan produk UMKM Desa Kertomulyo ke beberapa wilayah lewat online,” terang Eko. Sementara itu, Faqih Hilal Mukarrom mengatakan, pemuda saat ini harus memaksimalkan sosial media dengan bijak. Terutama Facebook. Saat menyampaikan materi Facebook marketing, dia mengungkapkan, pemaksimalan penggunaan Facebook di antaranya bisa digunakan untuk mempromosikan produk- produk usahanya agar dapat terjual di berbagai negara. "Facebook itu sebenarnya bukan melulu soal update status galau dan upload foto selfie, tetapi juga bisa dimaksimalkan untuk promosi produk kita,” terangnya. Lebih lanjut kata dia, ada beberapa fitur facebook yang jarang di ketahui kebanyakan pengunannya. Yakni Facebook Ads dan Facebook Graph. Selain itu, dia juga memaparkan bahwa penggunaan facebook akan menghemat biaya pemasaran produk usaha. Dikatakannya, dengan menggunakan Facebook, biaya iklan hanya dengan Rp 50 ribu sudah bisa menjangkau 5.000 pengguna facebook secara tertarget. Hal itu sangat murah jika dibandingkan dengan promosi offline seperti penggunaan brosur. “Enaknya kalau kita promosi lewat facebook lebih irit dan efisien. Coba bandingkan dengan promosi offline seperti cetak brosur, belum lagi pesangon SDM marketing berapa,”ungkapnya. Salah satu peserta Andriyanto mengatakan, dirinya merasa tertarik dengan pelatihan tersebut. Menurutnya, dengan mengunakan pemasaran melalui media sosial produk yang dimiliki tidak hanya terjual hanya dikalangan sekitar rumah. Namun dapat dinikmati orang dari berbagai kota bahkan manca negara. Andriyanto juga mengaku, pemanfaatan teknologi juga dapat membuatnya mendapatkan penghasilan. Hal itu sangat positif untuk mendorong pemuda untuk giat berusaha secara mandiri. “Dengan memanfaatkan teknologi kita dapat mendapatkan pundi-pundi rupiah. Selain itu, juga dapat berusaha secara mandiri,” katanya.(po/PO/MK)