Posted on 17 Nov 2017
Sebanyak 345 nelayan yang mendapat bantuan paket konversi BBM ke BBG di Ruang Rapat Gedung Baru Setda, kemarin. Usai memberikan bantuan, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin meminta para nelayan agar tidak memindah tangankan bantuan yang diperoleh.
Bantuan yang diterima para nelayan diantaranya, 1 mesin, 2 tabung gas ukuran 3 kilogram, dan 1 baling-baling perahu.
Pria yang karib disapa Safin itu menyadari, perubahan dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas tentunya merubah kebiasaan penggunaan atau cara pakai mesin. Namun dengan manfaat yang langsung bisa dirasakan, dengan efisiensi bahan bakar. Safin berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para nelayan.
“Dengan penghematan yang didapat agar bisa untuk mengubah tingkat ekonomi para nelayan. Semua itu mulai dari yang kecil, tidak ujug-ujug kita jadi besar. Pandai pandailah berhemat agar tahun depan nelayan bisa menaikan ukuran perahu di atas 5 GT,” pesannya.
Kriteria penerima bantuan, menurut Wakil Bupati telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Ia mengakui Pemkab Pati telah mengusulkan 704 paket untum nelayan. Namun pada tahun ini Kabupaten Pati baru mendapat alokasi bantuan sebanyak 345 paket konversi.
“Untuk mengantisipasi gas elpiji yang langka, kami akan meminta jatah khusus untuk nelayan agar ada jaminan untuk bisa terus melaut,” ungkapnya.
Bantuan yang berasal dari Kementerian ESDM ini diserahkan kepada nelayan dengan kriteria perahu di bawah 5 GT dengan sumber dana dari APBN. Rencananya, ada 17.000 bantuan paket konversi yang dialokasikan Kementerian ESDM pada nelayan se-Indonesia.
Sementara, salah satu perwakilan dari Kementrian ESDM menjelaskan, untuk saat ini penerima bantuan adalah nelayan yang menggunakan bahan bakar bensin, karena belum ada teknologi yang bisa menggantikan BBM solar ke BBG.
“Perbandingan dalam 1 hari melaut rata-rata para nelayan membutuhkan 3 liter bensin, sedangkan untuk BBG 1 tabung bisa digunakan 3 hari,” terang Sugiarto.
Di tempat sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati menjelaskan, dari jumlah 704 usulan penerima bantuan baru terealisasi 345 dikarenakan 459 yang diusulkan menggunakan BBM solar. Sampai saat ini Kementrian ESDM masih belum mendapatkan program teknologi yang bersertifikasi untuk alat konversi solar ke BBG.
“Namun diharapkan untuk tahun depan bisa segera direalisasikan. Karena ini merupakan program lintas kementrian, kita akan berkoordinasi dengan Kementrian Perdagangan agar ada perubahan pada rekomendasi BBM,” jelas Edi.(po/PO/MK)