Sosialisasi Pola Asuh Anak Era Digital oleh TP PKK Pati: Cegah Pernikahan Dini dan Stunting

Posted on 22 Jul 2024


Sosialisasi Pola Asuh Anak Era Digital oleh TP PKK Pati: Cegah Pernikahan Dini dan Stunting

Tim Penggerak PKK Kabupaten Pati  mengadakan sosialisasi penting mengenai pola asuh anak dan remaja dalam era digital sebagai langkah strategis dalam pencegahan perkawinan anak usia dini, Rabu (18/7). 

Acara ini bertujuan untuk mendorong terciptanya keluarga harmonis yang berperan aktif dalam mencegah dan mengurangi angka stunting yang sering kali dikaitkan dengan perkawinan di usia dini. 

Pelaksanaan di aula Sekretariat PKK Kabupaten Pati ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Ketua Pokja 1 PKK, serta para ketua tim penggerak PKK kecamatan beserta pokja 1 desa binaan se-Kabupaten Pati dengan narasumber. 

Pj. Ketua PKK Kabupaten Pati Faisa Henggar dalam sambutannya menyoroti tingginya kasus perkawinan anak usia dini di Kabupaten Pati, setiap minggu terdapat laporan minta rekomendasi dispensasi nikah, menandaskan urgensi dari sosialisasi ini. 

"Data tentang perkawinan usia dini  menjadi dasar penting untuk segera melakukan tindakan prefentif melalui pendidikan dan sosialisasi yang tepat kepada masyarakat," ujarnya. 

Langkah strategi PKK adalah Inisiasi sosialisasi pola asuh anak dan remaja kepada masyarakat, khususnya para orang tua tentang pemahaman mendalam tentang dampak jangka panjang perkawinan anak serta kaitannya dengan angka stunting. 

"Dilakukan pelatihan dan penyebaran informasi ke desadesa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter sejak dini," imbuh Faisa. 

Faisa berharap dari kegiatan ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk anak dan remaja. Dimana orang tua dan masyarakat luas dapat memahami sepenuhnya tentang pentingnya pendidikan karakter serta pengaruhnya terhadap kehidupan anak kedepannya. 

"Sosialisasi ini juga diharapkan dapat menjadi sarana efektif dalam meminimalisir permintaan dispensasi nikah dini dengan menyadarkan masyarakat tentang dampak negatifnya. Sehingga pada gilirannya, akan mendorong terbentuknya keluarga-keluarga yang harmonis dan sejahtera," pungkas Faisa. (po2/PO)