Posted on 07 Jul 2025
Bupati Pati Sudewo, menyampaikan pesan moral kepada masyarakat saat menghadiri pagelaran wayang kulit dengan lakon "Banjaran Sengkuni" di Desa Semampir, Minggu (6/7) malam.
Menurutnya, pertunjukan tersebut bukan sekadar hiburan, melainkan sarat makna dan peringatan.
“Dipilihnya lakon ini pasti ada arti dan tujuannya. Tujuannya jelas yaitu agar kita semua warga Kabupaten Pati meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Sudewo menyebut tokoh Sengkuni dan Raden Haryo Suman sebagai simbol penghasut yang masih ada hingga kini.
"Sekarang ini pun masih ada Sengkuni, masih ada Raden Haryo Suman, masih ada provokator, dalang-dalang kerusuhan yang tidak ingin melihat Kabupaten Pati maju. Maka kita semua harus waspada terhadap fitnah dan adu domba,” tegasnya.
Ia juga menegaskan komitmennya sebagai pemimpin yang amanah.
“Watakku Satrio, lakuku Utomo. Saya ingin menjadi Bupati yang membangun untuk rakyat Kabupaten Pati, bukan untuk kepentingan pribadi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan kebijakan kenaikan PBB yang sempat menuai polemik.
"Padahal menurut undang-undang, PBB bisa naik tiap tiga tahun. Kalau dihitung, seharusnya bisa naik hingga 2.000 persen. Tapi kami tidak menaikkan setinggi itu. Jadi ini bukan untuk menindas rakyat, melainkan untuk mempercepat pembangunan,” katanya.
Ia menutup sambutan dengan ajakan untuk bersatu.
“Tujuan kita membangun adalah untuk kebaikan bersama. Tidak ada niat menekan rakyat. Semoga niat baik ini diridhai oleh Allah SWT,” pungkasnya.