Dinporapar Upayakan Objek Wisata Potensial Jadi PAD

Posted on 11 Agu 2017


Dinporapar Upayakan Objek Wisata Potensial Jadi PAD

JUWANA – Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) akan mengupayakan objek wisata potensial untuk menjadi penyumbang Penghasilan Asli Daerah (PAD). Hal ini dikarenakan, kebanyakan objek wisata Kabupaten Pati masih dikelola oleh pihak swasta.

Menanggapi hal tersebut, Sutopo Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Wisata Dinporapar  mengatakan, Kabupaten Pati sendiri baru memiliki satu tempat wisata yang menjadi PAD dan untuk tempat wisata lain masih dikelola Kelompok Darma Wisata (Pokdarwis). Tahun ini, pemerintah sudah membentuk sekitar 18 Pokdarwis dari berbagai destinasi wisata.

”Harapannya, Pokdarwis ini natinya bisa mengelola destinasi wisata secara profesional sehingga penghasilan dari wisata nantinya juga bisa ditambahkan untuk menjadi PAD,” paparnya usai mengisi  pembinaan Pokdarwis di Hotel Graha Dewata Juwana, kemarin.

Sutopo juga menambahkan, Gua Pancur sendiri pada saat ramai-raimainya mendapat 2.000 pengunjung dan disana para pengunjung dimintai retribusi Rp5.000/pengunjung oleh Pokdarwis sedangkan jumlah pengunjung di Gunungrowo sendiri tidak sampai menembus angka tersebut. Potensi yang demikian besar, membuat pemerintah ingin membantu pengembangan wisata baik dari segi infrastruktur atau yang lain.

”Ketika objek wisata yang ada di Pati mau memberi retribusi sehingga menjadi PAD, pemerintah juga akan bisa menganggarkan dana untuk penambahan atau perbaikan infrastruktur destinasi wisata,” bebernya.

Menambahi hal tersebut, Putu Suardika ketua badan Pimpinan Cabang Perhotel dan Rumah Makan Indonesia (PBC PHRI) Pati mengatakan, dengan adanya koordinasi antara pemerintah dan PHRI diharapkan juga bisa menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Sehingga akan terjadi korelasi yang positif antara pemerintah selaku pemangku kebijakan, pelaku wisata HRPI dan masyarakat, agar kita bisa mewujudkan tempat wisata sesuai sapta pesona.

”Kami juga ingin merubah image negatif masyarakat terhadap hotel, karena hotel adalah tempat akomodasi dimana menyiapkan makanan dan minuman bagi wisatawan,” jelasnya.

Meski demikian, sangat diharapkan juga bagi pemerintah untuk berlaku transparan dan sesuai dengan visi dan misi yang ingin ditimbulkan di kemudian hari. Sebab, Kabupaten Pati sendiri masih perlu banya peningkatan infrastrukturu seperti jalan untuk menunjang adanya objek wisata. (fn/FN/MK)